BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sistem pendidikan nasional merupakan
suatu tujuan jangka panjang dan sangat luas, serta menjadi pedoman dari semua
kegiatan pendidikan dinegara kita, pedoman yang tertuang didalam Undang-Undang
Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan pancasila Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia seharusnya dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan menggunakan bahan ajar yang
tepat diharapkan dapat membangkitkan semangat peserta didik, menambah tingkat
pemahaman peserta didik terhadap penyampaian materi oleh pendidik, pendidik
belum memanfaatkan program yang baru seperti Microsoft word berupa Hard Copy untuk membuat suatu media
pembelajaran yang baru, khususnya pada mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, perkembangan saat ini berhubungan dengan menggunakan komputer
akan mengurangi kebiasaan peserta didik dalam menggantungkan diri pada buku
catatan saja, dengan digunakannya komputer maka dapat menjadikan peserta didik
lebih terlatih keterampilanya.
(http://husamah.staff.umum.ac.id/files/2010/03/belajar-dan-pembelajaran-kel2-pdf/diakses
28/04/2012/19:35)
Bahan ajar yang digunakan bukan
hanya buku panduan, lembar kerja saja,namun dapat dikembangkan lagi dengan
memanfaatkan program yang ada, contohnya saja Microsoft Word berupa Hard Copy dengan memanfaatkan program
tersebut pendidik dapat membuat suatu hal yang baru untuk membuat suatu bahan
ajar yang baru berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis komputer.
Di SMA Negeri 06 OKU, bahan ajar
yang digunakan adalah pendidik adalah buku panduan dan didukung dengan
menggunakan media yaitu perangkat komputer. disini penulis ingin mengembangkan
bahan ajar berupa LKS berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy .
disekolah tersebut pendidik masih bergantung pada buku panduan dan metode
ceramah yang disertai dengan praktek dan teori. pendidik belum memanfaatkan
program Microsoft Word berupa Hard Copy
untuk membuat suatu metode yang baru, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan masih menggunakan buku paket, metode ceramah, teori dan
praktik. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis komputer dengan Menggunakan Microsoft
Word berupa Hard Copy Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
Kelas X SMA Negeri 06 OKU”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka
teridentifikasi masalah yang didapat oleh penulis yaitu:
1. Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan bahan ajar berupa buku panduan dan
didukung dengan metode ceramah.
2. Guru
sebagai pendidik belum dapat mengembangkan pembelajaran dengan pemanfaatan
suatu program aplikasi yang telah ada.
3. Guru
sebagai pendidik belum menggunakan program Microsoft
Word berupa Hard Copy bahan ajar berupa LKS
pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 06 OKU.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat
keterbatasan penulis dilihat dari kemampuan waktu, wawasan, dan biaya maka
masalah pokok dalam peneliti ini adalah Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja
Siswa(LKS) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Negeri 06
OKU kelas X Semester II dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy.
D. Rumusan Masalah
Peneliti
ini membahas mengenai pengembangan bahan ajar dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan rumusan masalah yaitu
bagaimana mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa(LKS)
dengan menggunakan program Microsoft Word
berupa Hard Copy pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Spesifikasi Produk yang
Dikembangkan
Sfesipikasi produk yang dikembangkan
adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi
yang digunakan adalah program Microsoft
Word berupa Hard Copy
2. Mata
pelajaran yang dijadikan uji coba adalah Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Media
pembelajaran yang dibuat adalah memanfaatkan program Microsoft
Word berupa Hard Copy dengan membuat suatu
program yang didalamnya dapat dibuat semacam LKS.
4. Bentuk
produk yang menyerupai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdapat didalamnya Microsoft Word berupa Hard Copy yang
didalamnya mencakup materi evaluasi, penilaian dan remedial.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
oleh peneliti adalah:
1. Bagi
SMA Negeri 06 OKU berguna dalam proses belajar dan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan siswa kelas X Semester II.
2. Bagi
guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengembangkan LKS
pembelajaran untuk siswa.
3. Bagi
peneliti dalam jangka menambah wawasan dan pengetahuan dengan pembuatan media
pembelajaran dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan.
4. Bagi
pembaca pada umunya semoga bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan
serta dapat diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian berikutnya.
H. Asumsi dan Keterbatasan
Pengembangan
Asumsi
peneliti ini adalah meningkatnya kualitas dan efektifitas pembelajaran yang
dibuat dan dikembangkanya produk yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang
baru serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan Microsoft Word berupa Hard Copy, kita
dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat suatu desain produk yang dapat
dijadikan sebagai bahan ajar dalam dunia pendidikan.
I. Definisi Operasional/istilah
1. Pengembangan yaitu”Membuat jadi
luas, menjadikan besar, menjadikan merata, menjadikan maju,, menjadikan sempurna”.
2.
Bahan ajar adalah bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis
yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
(Eriyanti.
2008:4)
3.
Lembar Kerja Siswa(LKS) adalah salah satu alternatif pembelajaran yang tepat
bagi pesrta didik karena LKS membantu peserta didik untuk menambah informasi
tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
4.
Microsoft Word Berupa Hard Copy Microsoft Word merupakan program
aplikasi pengolah kata (Word Processor) yang paling banyak digunakan di
pasaran. Meskipun sudah ada versi terbaru dari Microsoft Word, yaitu Ms. Word
2007,tetapi masih banyak orang yang lebih
suka memakai Ms. Word 2003. mereka beranggapan Ms. Word 2003 lebih mudah di banding
Ms. Word 2007, padahal sebenarnya Ms. Word 2007 jauh lebih praktis dan effisien. Namun Ms. Word 2003 atau yang lebih
dikenal dengan Microsoft Word XP ini juga memiliki kelebihan – kelebihan di banding versi yang
lebih lama lagi
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Proses belajar mengajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. sebagai tindakan, maka
belajar
hanya dialami oleh siswa sendiri.
Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Belajar
menurut pandangan skinner adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
responnya lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Tujuan pembelajaran merupakan
pedoman tindak mengajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional ( umum dan
khusus) dijabarkan dari kurikulum yang berlaku secara legal disekolah. Tujuan
kurikulum sekolah tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional yang
terumus didalam UU pendidikan yang berlaku.
Dari segi siswa, secara belajar
merupakan panduan belajar. Sasaran belajar tersebut diketahui oleh siswa
sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti,
sebab mengisyaratkan kretria keberhasilan belajar. Keberhasilan siswa merupakan
prasyarat bagi program belajar selanjutnya. Keberhasilan belajar siswa berarti
“ tercapainya” tujuan belajar siswa, dengan demikian merupakan tercapainya
tujuan instruksional, dan sekaligus tujuan belajar “perantara” bagi siswa.
2. Pemanfaatan
bahan ajar
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis,
menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik
untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga
menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut,
memberikan latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum
berorientasi pada peserta didik secara individual (learner oriented).
Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh
peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap (Panen dan Purwanto;
2004).
Menurut Gafur (2004) bahan ajar adalah pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh
siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh
guru dan disampaikan kepada siswa. Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari
sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran,
baik yang diniati secara khusus maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pembelajaran (Mulyasa 2006). Dengan kata lain bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dalam pemilihan bahan ajar yang tepat hal yang
harus diperhatikan oleh pendidik adalah pendidik harus memperhatikan
kriteria-kriteria pemilihan bahan ajar yang baik dan tepat adalah standar
komponen dasar yaitu:
a. Judul,Mata
pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator
b. Petunjuk
belajar
c. Tujuan
yang akan dicapai
d. Informasi
pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk
kerja
g. Penilaian
Bahan ajar berbasis komputer adalah bahan ajar
yang berkaitan dengan teknologi sebagai alat bantu untuk mengolah data termasuk
memproses mendapatkan, menyusun, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas.
(skripsi Dian Ningsih)
3. Pemilihan
bahan ajar
Pendidik
yang menjalankan pembelajaran, terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana cara
mengembangkan, melaksanakan, menilai selama pelajaran tersebut berlangsung.
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan
ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan
bahan ajar dalam pembelajaran
atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal
ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di
satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi
atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau
merujuk pada standar kompetensi.
Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
a. Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar,
b. Mengidentifikasi
jenis-jenis materi bahan ajar,
c. Memilih bahan ajar yang
sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
teridentifikasi tadi. dan
d. Memilih
sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/04/konsep-pengembangan-bahan-ajar-2/)
4. Lembar Kerja Siswa
Dalam proses belajar mengajar, guru
membutuhkan alat sebagai pendukung atau penunjang dalam menyampaikan materi
serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Alat yang digunakan dapat berupa
media dan bahan ajar. Salah satu contoh bahan ajar yang digunakan dalam
menunjang pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS sangat banyak
digunakan oleh guru. Hampir tiap mata pelajaran menggunakan LKS dalam proses
belajar mengajar
Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut.
1. Memberi pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta
didik terhadap materi yang telah disajikan.
3. Mengembangkan dan menerapkan materi
pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan
Manfaat
yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1. Mengaktifkan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Membantu
peserta didik dalam mengembangkan konsep.
3. Melatih
peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4. Sebagai
pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
5. Membantu
peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatan belajar.
6. Membantu
peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis (Suyitno, 1997:40).
Fungsi
LKS dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu:
(1)
Dari segi siswa: fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di
ruang praktek maupun di luar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk
mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan,
memproses sendiri untuk mendapatkan pengetahuan,
(2)
Dari segi guru: melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar sudah menerapkan metode “membelajarkan siswa” dengan kadar SAL
(Student Active Learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan guru bukan
dalam bentuk jawaban atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa
untuk memecahkan masalah. (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2270772-manfaat-tujuan-dan-jenis-lks/#ixzz1uAp6EGwk)
5.
Pengembangan LKS Dalam Pembelajaran
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penyampaian
pembelajaran adalah memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya
mata pelajaran yang dimaksud.
Kegiatan
kedua yang dilakukan menjelaskan sasaran atau tujuan khusus pembelajaran dengan
maksud agar peserta didik menyadari kemampuan apa yang mereka capai setelah
mereka melakukan kegiatan pembelajaran.
Dikegiatan
yang ketiga adalah menjelaskan kemampuan apa yang diperlukan sebagai prasyarat
belajar.
6. LKS Interaktif Berbasis Web
LKS Interaktif berbasis web merupakan LKS yang
disajikan dengan program komputer dan didesain mampu memberikan umpan balik
berdasarkan respon yang diberikan siswa, kemudian disampaikan dengan
menggunakan media web.
7. Microsoft Word
Microsoft Word
merupakan program aplikasi pengolah kata (Word Processor) yang paling
banyak digunakan di pasaran. Meskipun sudah ada versi terbaru dari
Microsoft Word, yaitu Ms. Word 2007,tetapi masih banyak orang yang lebih suka memakai Ms. Word
2003. mereka beranggapan Ms. Word 2003 lebih mudah di banding Ms. Word 2007,
padahal sebenarnya Ms. Word 2007 jauh lebih praktis dan effisien. Namun Ms. Word 2003 atau yang lebih dikenal dengan
Microsoft Word XP ini juga memiliki kelebihan – kelebihan di banding
versi yang lebih lama lagi
.
8. Memulai Aplikasi Microsoft Word
Memulai
Microsoft Word
1. Klik Start
2. Pilih Program
3. Pilih Microsoft office
4. dan pilih Microsoft word
Screan
layout atau tampilan adalah sebuah tampilan computer yang ditunjukan pada saat
anda mengoperasikan program ini, tampilanya seperti gambar dibawah ini:
Pada bagian baris judul kita dapat melihat nama
file yang kita buka.
Menu
Didalam
menu terdapat beberapa perintah yang dapat kita pilih dengan menyorot berita
tersebut pada baris menu:
Toolbar
Toolbar menyediakan beberapa tombol sederhana yang dipakai
untuk mengakses sebuah perintah yang tertulis pada menu. Cara memakainya dengan
memencet/klik pada tombol-tombol tersebut
Toolbar
Standar
Toolbar
Format
Membuat Dokumen Baru
Apabila
kita baru memulai mengoperasikan Microsoft Word, biasanya akan langsung
Ditampilkan dokumen kosong yang
siap untuk ditulisi, namun jika computer tidak secara otomatis langsung
menyediakan dokumen kosong tersebut, maka kita bisa menggunakan langkah-langkah
berikut:
1.
Pada menu kita pilih file, lalu pilih new, lalu pilih blank document
2.
Double klik pada blank document
3.
Dokument siap digunakan
Atau kita bisa klik tombol Blank Dokumen
yang ada pada standard toolbar
Kita juga bisa menggunakan Ctrl + N
Membuka
File yang Sudah Tersimpan
1. Pilih menu file, dan pilih
tombol open, maka akan tampil kotak dialog open
2. Pilih file yang akan dibuka
dengan menentukan letak foldernya terlebih dahulu
3. Klik pada nama file
4. Klik tombol open, maka file akan
dibuka oleh Microsoft Word
Atau
kita juga bisa menggunakan icon pada toolbar. Klik pada icon Open
Dan kita juga bisa menggunakan Ctrl
+ O
Menyimpan
Dokumen
Segera setelah melakukan pengetikan dokumen
dilakukan penyimpanan, hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan dokumen.
Lakukan penyimpanan sesering mungkin untuk kehilangan file akibat komputer mati
mendadak.
1. Pada jendela
Microsoft Word, pilih menu file, klik tombol save
2.
Pada layar akan muncul kotak dialog Save File. Ketikkan nama file lalu
klik Save Kita juga bisa
menggunakan tombol save yang ada dalam toolbar
Atau juga dengan menekan tombol Ctrl
+ S
Menutup File Dokumen
Sebelum
mengakhiri Microsoft Word pastikan bahwa file Anda telah tersimpan dengan
benar.
|
1. Pada jendela Microsoft Word,
pilih menu File, klik tombol Exit. Maka jendela Microsoft Word akan tertutup.
|
|
2. Selain dengan menggunakan menu
File, untuk menutup jendela Microsoft Word kita juga bisa mengklik tombol X yang
terletak pada pokok kanan atas jendela Microsoft Word.
(http://www.keuskupanbogor.org/pelatihan/word.html)
|
B. Kerangka Konseptual
1. Kerangka Penelitian
SMA
Negeri 06 OKU
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
Peserta
Dididk Kelas X Semester 1
|
\
LKS interaktif pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester II dengan menggunakan Microsoft
Word berupa Hard Copy di SMA
Negeri 06 OKU Pengandonan
|
2.
Kerangka Produk
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
|
LKS
Pendidikan Kewarganegaraan
|
analisis
kurikulum, sk, kd, indikator dan materi pembelajaran
|
Judul LKS
|
Petunjuk
|
Materi
|
Latihan
|
Remidial
|
Pengayaan
|
LKS interaktif pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester II dengan menggunakan Microsoft
Word berupa Hard Copy di SMA
Negeri 06 OKU Pengandonan
|
BAB
III
BAB
III
METODELOGI
PENELITIAN
A.
Metodelogi Penelitian
1. Model Pengembangan
Dalam penelitian ini menggunakan model
pengembangan yang berupa model prosedural. dalam buku pedoman R and D Teknologi Pendidikan (2010: 16)
model prosedural adalah “model yang bersifat deskriptif, menggariskan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Dalam Pengembangan ini, penulis akan membuat
pengembangan LKS dengan teknik modifikasi LKS yang sudah ada. Dengan adanya
pengembangan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
menumbuhkan minat siswa untuk belajar, serta meningkatkan kompetensi siswa pada
mata pelajaran Biologi. Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan dari suatu proses pembelajaran Biologi.
Penulis memilih model prosedural ini
karena model pengembangan ini biasa digunakan dalam skripsi pendidikan, untuk
membuat LKS yang lebih baik, penulis perlu adanya suatu pemahaman terlebih
dahulu mengenai prosedur pengembangan sampai terciptanya LKS interaktif yang
diharapkan. Sesuai dengan kebutuhan pendidik dan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2.
Prosedur Pengembangan
Tahap
perencanaan
Tahap
Pengorganisasian
Tahap
Pelaksanaan
Tahap
Penilaian Produk
|
Diagram
Prosedur Pengembangan
1.
Tahap Perencanaan
Persiapan
media menggunakan Microsoft
Word berupa Hard Copy, perancangan desain
produk, perkiraan biaya, tenaga dan
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk.
2. Tahap
Penggorganisasian
Pengelompokkan
data yang akan dibuat sebagai produk.
3. Tahap
Pelaksanaan
Melakukan
uji coba produk yang telah dibuat, uji coba dilakukan pada uji coba skala kecil
dan besar.
4. Tahap
Penilaian Produk
Produk
yang telah dibuat akan dinilai oleh subjek uji coba.
B. Uji Coba Produk
1.
Desain uji coba
Desain
uji coba produk ada beberapa tahapan yaitu:
dosen pembimbing
|
dosen ahli/ahli media
|
uji
coba skala perorangan
|
uji coba skala kecil
|
uji coba skala besar
|
data penelitian
|
Analisis
Revisi
IV
Produk
Akhir
1.
Produk awal adalah
produk yang dibuat peneliti melalui prosedur pengembangan.
2.
Tahap I adalah tahap
validasi oleh subjek perorangan (dosen pembimbing dan ahli media).
3.
Setelah di validasi
oleh dosen pembimbing dan ahli media, dan dilakukan perbaikan kembali,
selanjutnya dilakukan uji coba dimana objek uji cobanya yaitu siswa di kelas
VIII sebesar 10%.
4.
Setelah dilakukan uji
coba skala kecil dan telah dilakukan perbaikan maka langkah selanjutnya uji
coba skala besar terhadap siswa di kelas X
yang
berjumlah 25 siswa
di SMA N 06 Pengandonan.
5.
Pada tahap analisis,
hasil uji coba dari skala besar dijadikan data penelitian yang kemudian akan di
analisis, apabila masih terdapat kekurangan terhadap produk yang telah dibuat
bila dianggap masih perlu diperbaikan, maka dilakukan revisi IV. namun, apabila
tidak dilakukan revisi IV produk tersebut sudah dianggap sebagai produk akhir.
6.
Produk akhir merupakan
produk yang sudah di uji coba dan dilakukan revisi berulang-ulang didapatkan
produk yang siap pakai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran.
1. Subjek
Uji Coba
a.
Validasi desain,
subjeknya adalah dosen pembimbing dan ahli media yang dalam penelitian ini
adalah dosen program studi Teknologi Pendidikan.
b.
Produk website LKS
interaktif di uji cobakan pada objek utama yaitu siswa (pemanfaatan LKS
interaktif) kelas XI
dan guru (sebagai penyaji materi, pembimbing pemanfaatan LKS interaktif serta
sebagai responden) di SMA N 06 Pengandonan. Pada uji coba
skala kecil sebagai simulasi dengan objek siswa adalah 10% dari 180 siswa,
karena rata-rata perkelas adalah 30 siswa, sedangkan jumlah kelas yang ada
adalah 6 kelas, kemudian pada uji coba skala besar dengan objek 25 siswa.
2. Jenis
Data
Data
yang diperoleh terdiri dari:
a.
Data tentang proses
pengembangan produk yang sesuai dengan prosedur pengembangan yang ditempuh yang
menyangkut dengan data pengembangan LKS interaktif berbasis web, dan interaksi
guru-siswa secara online.
b.
Data tentang tingkat
kelayakan/kualitas produk, yaitu berupa angket/quesioner untuk guru dan siswa
serta nilai belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif
berbasis web.
3. Instrumen
Pengumpulan Data
a.
Instrumen tingkat
kelayakan produk secara deskriptif untuk produk yang dihasilkan dengan
menggunakan angket ini akan diberikan kepada dosen pembimbing, dosen ahli,
siswa kelas X
di SMA N 06 Pengandonan untuk menilai
apakah produk yang telah dibuat layak atau tidak untuk dipakai.
b.
Instrumen untuk
mengukur efektifitas penggunaan produk yang dihasilkan dengan menggunakan
angket. Dalam hal ini angket akan diberikan kepada dosen pembimbing, dosen ahli
dan siswa kelas X
di SMA N 06 Pengandonan dengan tujuan
untuk melihat seberapa efektifkah produk yang telah dibuat oleh peneliti dalam
mengoptimalkan pemanfaatan LKS Pendidikan
Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran yang ada di SMA N 06 Pengandonan.
4. Teknik
Analisis Data
Analisis data dalam peelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
data yang dianalisis guna mencari keterangan yang benar dari apa yang akan
diteliti. Adapun langkah-langkah yang digunakan penulis dalam menganalisi data
tes adalah sebagai berikut:
a.
Angket yang telah diisi
oleh siswa, diperiksa kembali kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai
dengan nomor urut absen siswa.
b.
Mengkuantitatifkan
jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan sebelumnya.
c.
Adapun aspek-aspek yang
dinilai untuk mengukur kinerja sistem yaitu motivasi siswa, kecepatan pemahaman
siswa terhadap pelajaran, kretifitas siswa, ketuntasan belajara dan hasil
belajar. Dengan keterangan skor-skor sebagai berikut:
A : sangat baik
B : baik
C : cukup
D : kurang
Tabel
instrumen untuk mengukur kinerja sistem kerja baru
Aspek-aspek kinerja
sistem
|
nilai
|
|||
A
(80-100)
|
B
(70-79)
|
C
(56-69)
|
D
(45-55)
|
|
Kemenarikan siswa terhadap LKS
|
|
|
|
|
Tingkat pemahaman siswa terhadap
materi
|
|
|
|
|
Bentuk desain/tampilan LKS
|
|
|
|
|
Kesesuaian isi LKS terhadap kurikulum
|
|
|
|
|
Desain baground, huruf dan tata warna
|
|
|
|
|
Kesesuaian penggunaan bahasa dan LKS
|
|
|
|
|
(Skripsi dian ningsih)
a.
Membuat tabulasi data
b.
Menghitung persentase
dari tiap-tiap instrumen
c.
Persentasi kelayakan
penggunaan LKS adalah jika lebih dari 55% maka produk layak digunakan dan jika
kurang dari 55% maka produk tidak layak digunakan.