Jumat, 22 Juni 2012

Penelitian Pengembangan


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
            Sistem pendidikan nasional merupakan suatu tujuan jangka panjang dan sangat luas, serta menjadi pedoman dari semua kegiatan pendidikan dinegara kita, pedoman yang tertuang didalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
            Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia seharusnya dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman.
            Dengan menggunakan bahan ajar yang tepat diharapkan dapat membangkitkan semangat peserta didik, menambah tingkat pemahaman peserta didik terhadap penyampaian materi oleh pendidik, pendidik belum memanfaatkan program yang baru seperti Microsoft word berupa Hard Copy untuk membuat suatu media pembelajaran yang baru, khususnya pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, perkembangan saat ini berhubungan dengan menggunakan komputer akan mengurangi kebiasaan peserta didik dalam menggantungkan diri pada buku catatan saja, dengan digunakannya komputer maka dapat menjadikan peserta didik lebih terlatih keterampilanya.
            Bahan ajar yang digunakan bukan hanya buku panduan, lembar kerja saja,namun dapat dikembangkan lagi dengan memanfaatkan program yang ada, contohnya saja Microsoft Word berupa Hard Copy dengan memanfaatkan program tersebut pendidik dapat membuat suatu hal yang baru untuk membuat suatu bahan ajar yang baru berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis komputer.
            Di SMA Negeri 06 OKU, bahan ajar yang digunakan adalah pendidik adalah buku panduan dan didukung dengan menggunakan media yaitu perangkat komputer. disini penulis ingin mengembangkan bahan ajar berupa LKS berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy . disekolah tersebut pendidik masih bergantung pada buku panduan dan metode ceramah yang disertai dengan praktek dan teori. pendidik belum memanfaatkan program Microsoft Word berupa Hard Copy untuk membuat suatu metode yang baru, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan buku paket, metode ceramah, teori dan praktik. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis komputer dengan Menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas X SMA Negeri 06 OKU”
B. Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang maka teridentifikasi masalah yang didapat oleh penulis yaitu:
1.      Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan bahan ajar berupa buku panduan dan didukung dengan metode ceramah.
2.      Guru sebagai pendidik belum dapat mengembangkan pembelajaran dengan pemanfaatan suatu program aplikasi yang telah ada.
3.      Guru sebagai pendidik belum menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy bahan ajar berupa LKS pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 06 OKU.
C. Pembatasan Masalah
            Mengingat keterbatasan penulis dilihat dari kemampuan waktu, wawasan, dan biaya maka masalah pokok dalam peneliti ini adalah Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa(LKS) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Negeri 06 OKU kelas X Semester II dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy.
D. Rumusan Masalah
            Peneliti ini membahas mengenai pengembangan bahan ajar dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan rumusan masalah yaitu bagaimana mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
E. Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa(LKS) dengan menggunakan program Microsoft Word berupa Hard Copy pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
            Sfesipikasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1.      Aplikasi yang digunakan adalah program Microsoft Word berupa Hard Copy
2.      Mata pelajaran yang dijadikan uji coba adalah Pendidikan Kewarganegaraan.
3.      Media pembelajaran yang dibuat adalah memanfaatkan program Microsoft Word berupa Hard Copy dengan membuat suatu program yang didalamnya dapat dibuat semacam LKS.
4.      Bentuk produk yang menyerupai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdapat didalamnya Microsoft Word berupa Hard Copy yang didalamnya mencakup materi evaluasi, penilaian dan remedial.
G. Manfaat Penelitian
            Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh peneliti adalah:
1.      Bagi SMA Negeri 06 OKU berguna dalam proses belajar dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas X Semester II.
2.      Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengembangkan LKS pembelajaran untuk siswa.
3.      Bagi peneliti dalam jangka menambah wawasan dan pengetahuan dengan pembuatan media pembelajaran dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan.
4.      Bagi pembaca pada umunya semoga bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan serta dapat diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian berikutnya.
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
            Asumsi peneliti ini adalah meningkatnya kualitas dan efektifitas pembelajaran yang dibuat dan dikembangkanya produk yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang baru serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan Microsoft Word berupa Hard Copy, kita dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat suatu desain produk yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam dunia pendidikan.
I. Definisi Operasional/istilah
1.  Pengembangan yaitu”Membuat jadi luas, menjadikan besar, menjadikan merata, menjadikan maju,, menjadikan sempurna”.
(http://id.wikipedia.org/wiki/pengembangan diakses 28/04/2012:19:37)
2. Bahan ajar adalah bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
(Eriyanti. 2008:4)
3. Lembar Kerja Siswa(LKS) adalah salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi pesrta didik karena LKS membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
4. Microsoft Word Berupa Hard Copy Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata (Word Processor) yang paling banyak digunakan di pasaran. Meskipun sudah ada versi terbaru dari Microsoft Word, yaitu Ms. Word 2007,tetapi masih banyak orang yang lebih suka memakai Ms. Word 2003. mereka beranggapan Ms. Word 2003 lebih mudah di banding Ms. Word 2007, padahal sebenarnya Ms. Word 2007 jauh lebih praktis dan effisien. Namun Ms. Word 2003 atau yang lebih dikenal dengan  Microsoft Word XP  ini juga memiliki kelebihan – kelebihan di banding versi yang lebih lama lagi

















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Proses belajar mengajar
            Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
            Belajar menurut pandangan skinner adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
            Tujuan pembelajaran merupakan pedoman tindak mengajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional ( umum dan khusus) dijabarkan dari kurikulum yang berlaku secara legal disekolah. Tujuan kurikulum sekolah tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional yang terumus didalam UU pendidikan yang berlaku.
            Dari segi siswa, secara belajar merupakan panduan belajar. Sasaran belajar tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan kretria keberhasilan belajar. Keberhasilan siswa merupakan prasyarat bagi program belajar selanjutnya. Keberhasilan belajar siswa berarti “ tercapainya” tujuan belajar siswa, dengan demikian merupakan tercapainya tujuan instruksional, dan sekaligus tujuan belajar “perantara” bagi siswa.
2. Pemanfaatan bahan ajar
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta didik secara individual (learner oriented). Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap (Panen dan Purwanto; 2004).
Menurut Gafur (2004) bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa. Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang diniati secara khusus maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran (Mulyasa 2006). Dengan kata lain bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dalam pemilihan bahan ajar yang tepat hal yang harus diperhatikan oleh pendidik adalah pendidik harus memperhatikan kriteria-kriteria pemilihan bahan ajar yang baik dan tepat adalah standar komponen dasar yaitu:
a.       Judul,Mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator
b.      Petunjuk belajar
c.       Tujuan yang akan dicapai
d.      Informasi pendukung
e.       Latihan-latihan
f.       Petunjuk kerja
g.      Penilaian
Bahan ajar berbasis komputer adalah bahan ajar yang berkaitan dengan teknologi sebagai alat bantu untuk mengolah data termasuk memproses mendapatkan, menyusun, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
(skripsi Dian Ningsih)
3. Pemilihan bahan ajar
            Pendidik yang menjalankan pembelajaran, terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana cara mengembangkan, melaksanakan, menilai selama pelajaran tersebut berlangsung.
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
a.       Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar,
b.      Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar,
c.       Memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. dan
d.       Memilih sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/04/konsep-pengembangan-bahan-ajar-2/)
4. Lembar Kerja Siswa
Dalam proses belajar mengajar, guru membutuhkan alat sebagai pendukung atau penunjang dalam menyampaikan materi serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Alat yang digunakan dapat berupa media dan bahan ajar. Salah satu contoh bahan ajar yang digunakan dalam menunjang pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS sangat banyak digunakan oleh guru. Hampir tiap mata pelajaran menggunakan LKS dalam proses belajar mengajar
             Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut.
1.      Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2.      Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
3.      Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan
Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.      Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.      Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
3.      Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4.      Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
5.      Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.
6.      Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis (Suyitno, 1997:40).
Fungsi LKS dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu:
(1) Dari segi siswa: fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek maupun di luar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, memproses sendiri untuk mendapatkan pengetahuan,
(2) Dari segi guru: melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode “membelajarkan siswa” dengan kadar SAL (Student Active Learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa untuk memecahkan masalah. (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2270772-manfaat-tujuan-dan-jenis-lks/#ixzz1uAp6EGwk)
5. Pengembangan LKS Dalam Pembelajaran
            Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penyampaian pembelajaran adalah memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya mata pelajaran yang dimaksud.
            Kegiatan kedua yang dilakukan menjelaskan sasaran atau tujuan khusus pembelajaran dengan maksud agar peserta didik menyadari kemampuan apa yang mereka capai setelah mereka melakukan kegiatan pembelajaran.
                Dikegiatan yang ketiga adalah menjelaskan kemampuan apa yang diperlukan sebagai prasyarat belajar.
6.  LKS Interaktif  Berbasis Web
LKS Interaktif berbasis web merupakan LKS yang disajikan dengan program komputer dan didesain mampu memberikan umpan balik berdasarkan respon yang diberikan siswa, kemudian disampaikan dengan menggunakan media web.
7. Microsoft Word
Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata (Word Processor) yang paling banyak digunakan di pasaran. Meskipun sudah ada versi terbaru dari Microsoft Word, yaitu Ms. Word 2007,tetapi masih banyak orang yang lebih suka memakai Ms. Word 2003. mereka beranggapan Ms. Word 2003 lebih mudah di banding Ms. Word 2007, padahal sebenarnya Ms. Word 2007 jauh lebih praktis dan effisien. Namun Ms. Word 2003 atau yang lebih dikenal dengan  Microsoft Word XP  ini juga memiliki kelebihan – kelebihan di banding versi yang lebih lama lagi
.
8. Memulai Aplikasi Microsoft Word
            Memulai Microsoft Word
1.      Klik Start
2.      Pilih Program
3.      Pilih Microsoft office
4.      dan pilih Microsoft word
            Screan layout atau tampilan adalah sebuah tampilan computer yang ditunjukan pada saat anda mengoperasikan program ini, tampilanya seperti gambar dibawah ini:
Pada bagian baris judul kita dapat melihat nama file yang kita buka.
Menu
            Didalam menu terdapat beberapa perintah yang dapat kita pilih dengan menyorot berita tersebut pada baris menu:
           
            Toolbar
            Toolbar menyediakan beberapa tombol sederhana yang dipakai untuk mengakses sebuah perintah yang tertulis pada menu. Cara memakainya dengan memencet/klik pada tombol-tombol tersebut 
Toolbar Standar
Toolbar Format
            Membuat Dokumen Baru
                Apabila kita baru memulai mengoperasikan Microsoft Word, biasanya akan langsung
Ditampilkan dokumen kosong yang siap untuk ditulisi, namun jika computer tidak secara otomatis langsung menyediakan dokumen kosong tersebut, maka kita bisa menggunakan langkah-langkah berikut:
            1. Pada menu kita pilih file, lalu pilih new, lalu pilih blank document
            2. Double klik pada blank document
            3. Dokument siap digunakan
Atau kita bisa klik tombol Blank Dokumen yang ada pada standard toolbar 
Kita juga bisa menggunakan Ctrl + N
            Membuka File yang Sudah Tersimpan
1. Pilih menu file, dan pilih tombol open, maka akan tampil kotak dialog open
2. Pilih file yang akan dibuka dengan menentukan letak foldernya terlebih dahulu
3. Klik pada nama file
4. Klik tombol open, maka file akan dibuka oleh Microsoft Word
Atau kita juga bisa menggunakan icon pada toolbar. Klik pada icon Open 
Dan kita juga bisa menggunakan Ctrl + O

            Menyimpan Dokumen
            Segera setelah melakukan pengetikan dokumen dilakukan penyimpanan, hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan dokumen. Lakukan penyimpanan sesering mungkin untuk kehilangan file akibat komputer mati mendadak.
                1. Pada jendela Microsoft Word, pilih menu file, klik tombol save
2. Pada layar akan muncul kotak dialog Save File. Ketikkan nama file lalu klik Save   Kita juga bisa menggunakan tombol save yang ada dalam toolbar
Atau juga dengan menekan tombol Ctrl + S
            Menutup File Dokumen
            Sebelum mengakhiri Microsoft Word pastikan bahwa file Anda telah tersimpan dengan benar.

            1. Pada jendela Microsoft Word, pilih menu File, klik tombol Exit. Maka jendela                   Microsoft Word akan tertutup.

            2. Selain dengan menggunakan menu File, untuk menutup jendela Microsoft Word kita                           juga bisa mengklik tombol X yang terletak pada pokok kanan atas jendela Microsoft                 Word.
(http://www.keuskupanbogor.org/pelatihan/word.html)

B. Kerangka Konseptual
            1. Kerangka Penelitian
SMA Negeri 06 OKU
Pendidikan Kewarganegaraan
Peserta Dididk Kelas X Semester  1
 




\
LKS interaktif pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester II dengan menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy di SMA
Negeri 06 OKU Pengandonan

 









2. Kerangka Produk
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
LKS Pendidikan Kewarganegaraan
analisis kurikulum, sk, kd, indikator dan materi pembelajaran

 








Judul LKS
Petunjuk
Materi
Latihan
Remidial
Pengayaan
LKS interaktif pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan semester II dengan menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy di SMA
Negeri 06 OKU Pengandonan

 






BAB III


















BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A.    Metodelogi Penelitian
1. Model Pengembangan
Dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan yang berupa model prosedural. dalam buku pedoman R and D Teknologi Pendidikan (2010: 16) model prosedural adalah “model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
 Dalam Pengembangan ini, penulis akan membuat pengembangan LKS dengan teknik modifikasi LKS yang sudah ada. Dengan adanya pengembangan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan minat siswa untuk belajar, serta meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran Biologi. Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dari suatu proses pembelajaran Biologi.
Penulis memilih model prosedural ini karena model pengembangan ini biasa digunakan dalam skripsi pendidikan, untuk membuat LKS yang lebih baik, penulis perlu adanya suatu pemahaman terlebih dahulu mengenai prosedur pengembangan sampai terciptanya LKS interaktif yang diharapkan. Sesuai dengan kebutuhan pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
 2. Prosedur Pengembangan
Tahap perencanaan

Tahap Pengorganisasian
Tahap Pelaksanaan
Tahap Penilaian Produk
Didalam buku pedoman R and D Teknologi Pendidikan (2010: 17) terdapat diagram prosedur pengembangan dalam penenlitian ini adalah:
 



                                Diagram Prosedur Pengembangan
1.      Tahap Perencanaan
Persiapan media menggunakan Microsoft Word berupa Hard Copy, perancangan desain produk, perkiraan biaya,   tenaga dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk.
2.      Tahap Penggorganisasian
Pengelompokkan data yang akan dibuat sebagai produk.
3.      Tahap Pelaksanaan
Melakukan uji coba produk yang telah dibuat, uji coba dilakukan pada uji coba skala kecil dan besar.
4.      Tahap Penilaian Produk
Produk yang telah dibuat akan dinilai oleh subjek uji coba.
B. Uji Coba Produk
            1. Desain uji coba
            Desain uji coba produk ada beberapa tahapan yaitu:

dosen pembimbing
 dosen ahli/ahli media
                                                 Produk Awal
uji coba skala perorangan
                                                     Tahap I
uji coba skala kecil
                                                     Revisi I
uji coba skala besar
                                                     Revisi II
                                                    
data penelitian
Revisi III
                                                     Analisis
                                                     Revisi IV
                                                  Produk Akhir
1.      Produk awal adalah produk yang dibuat peneliti melalui prosedur pengembangan.
2.      Tahap I adalah tahap validasi oleh subjek perorangan (dosen pembimbing dan ahli media).
3.      Setelah di validasi oleh dosen pembimbing dan ahli media, dan dilakukan perbaikan kembali, selanjutnya dilakukan uji coba dimana objek uji cobanya yaitu siswa di kelas VIII sebesar 10%.
4.      Setelah dilakukan uji coba skala kecil dan telah dilakukan perbaikan maka langkah selanjutnya uji coba skala besar terhadap siswa di kelas X yang berjumlah 25 siswa di SMA N 06 Pengandonan.
5.      Pada tahap analisis, hasil uji coba dari skala besar dijadikan data penelitian yang kemudian akan di analisis, apabila masih terdapat kekurangan terhadap produk yang telah dibuat bila dianggap masih perlu diperbaikan, maka dilakukan revisi IV. namun, apabila tidak dilakukan revisi IV produk tersebut sudah dianggap sebagai produk akhir.
6.      Produk akhir merupakan produk yang sudah di uji coba dan dilakukan revisi berulang-ulang didapatkan produk yang siap pakai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran.
1.      Subjek Uji Coba
a.       Validasi desain, subjeknya adalah dosen pembimbing dan ahli media yang dalam penelitian ini adalah dosen program studi Teknologi Pendidikan.
b.      Produk website LKS interaktif di uji cobakan pada objek utama yaitu siswa (pemanfaatan LKS interaktif) kelas XI dan guru (sebagai penyaji materi, pembimbing pemanfaatan LKS interaktif serta sebagai responden) di SMA N 06 Pengandonan. Pada uji coba skala kecil sebagai simulasi dengan objek siswa adalah 10% dari 180 siswa, karena rata-rata perkelas adalah 30 siswa, sedangkan jumlah kelas yang ada adalah 6 kelas, kemudian pada uji coba skala besar dengan objek 25 siswa.
2.      Jenis Data
Data yang diperoleh terdiri dari:
a.       Data tentang proses pengembangan produk yang sesuai dengan prosedur pengembangan yang ditempuh yang menyangkut dengan data pengembangan LKS interaktif berbasis web, dan interaksi guru-siswa secara online.
b.      Data tentang tingkat kelayakan/kualitas produk, yaitu berupa angket/quesioner untuk guru dan siswa serta nilai belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif berbasis web.
3.      Instrumen Pengumpulan Data
a.       Instrumen tingkat kelayakan produk secara deskriptif untuk produk yang dihasilkan dengan menggunakan angket ini akan diberikan kepada dosen pembimbing, dosen ahli, siswa kelas X di SMA N 06 Pengandonan untuk menilai apakah produk yang telah dibuat layak atau tidak untuk dipakai.
b.      Instrumen untuk mengukur efektifitas penggunaan produk yang dihasilkan dengan menggunakan angket. Dalam hal ini angket akan diberikan kepada dosen pembimbing, dosen ahli dan siswa kelas X di SMA N 06 Pengandonan dengan tujuan untuk melihat seberapa efektifkah produk yang telah dibuat oleh peneliti dalam mengoptimalkan pemanfaatan LKS Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran yang ada di SMA N 06 Pengandonan.
4.      Teknik Analisis Data
Analisis data dalam peelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas  tentang data yang dianalisis guna mencari keterangan yang benar dari apa yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah yang digunakan penulis dalam menganalisi data tes adalah sebagai berikut:
a.       Angket yang telah diisi oleh siswa, diperiksa kembali kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan nomor urut absen siswa.
b.      Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
c.       Adapun aspek-aspek yang dinilai untuk mengukur kinerja sistem yaitu motivasi siswa, kecepatan pemahaman siswa terhadap pelajaran, kretifitas siswa, ketuntasan belajara dan hasil belajar. Dengan keterangan skor-skor sebagai berikut:
A   : sangat baik
B    : baik
C    : cukup
D   : kurang
          
                   Tabel instrumen untuk mengukur kinerja sistem kerja baru
Aspek-aspek kinerja sistem
nilai
A
(80-100)
B
(70-79)
C
(56-69)
D
(45-55)
Kemenarikan siswa terhadap LKS




Tingkat pemahaman siswa terhadap materi




Bentuk desain/tampilan LKS




Kesesuaian isi LKS terhadap kurikulum




Desain baground, huruf dan tata warna




Kesesuaian penggunaan bahasa dan LKS




            (Skripsi dian ningsih)
a.       Membuat tabulasi data
b.      Menghitung persentase dari tiap-tiap instrumen
c.       Persentasi kelayakan penggunaan LKS adalah jika lebih dari 55% maka produk layak digunakan dan jika kurang dari 55% maka produk tidak layak digunakan.